BETERNAK
SAPI PERAH :
Dalam pemeliharaan
sapi perah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Seleksi
Bibit
Jenis sapi
perah yang biasa dipelihara adalah sapi FH (Fries Holland) dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
- Warna bulu
putih dengan bercak hitam.
- Berat
badan betina dewasa 625 kg dan jantan 900 kg.
- Pembawaan
betina tenang dan jinak sedangkan jantan agak panas.
- Daya
merumput (Grazing ability) hanya baik pada pasture yang baik saja.
- Dewasa
kelamin sapi FH agak lambat, umur pertama kali dikawinkan 15 – 18 bulan.
- Produksi
susu relatif lebih tinggi dibandingkan sapi perah lainnya.
2. Pakan
Pakan sapi
perah umumnya dibagi tiga :
a. Hijauan :
- Rumput -
rumputan : Rumput gajah ( Pennisetum purpureum), Rumput Raja (King
grass), setaria, benggala (Pennisetum maximum), rumput lapang dan BD (Brachiaria
decumbens),
-
Kacang-kacangan : Lamtoro, turi, gamal
b.
Konsentrat :
Dedak,
bunkil kelapa, bungkil kacang tanah, jagung kedelai.
c. Limbah
pertanian :
Jerami padi,
jerami jagung, jerami kedelai, dll.
Pakan yang
diberikan kepada sapi perah secara umum berupa hijauan 60 % dari BK (berat
kering) dan 40 % Konsentrat.
Dalam hal
ini hijauan yang digunakan 75 % rumput alam dan 25 % rumput unggul.
Sebagai
contoh bila berat sapi 450 kg dan produksi susu 13 kg / hari lemak 3,5 % dapat
diberikan pakan : rumput alam 21 kg, rumput gajah 7,5 kg dan konsentrat pabrik
6 kg.
3. Kandang
dan Peralatan
kandang yang
dibuat harus memenuhi syarat antara lain : Terpisah dari rumah + 10 m, drainase
dan ventilasi baik, lantai tidak licin, ada penampungan kotoran dan ukuran
kandang 1,5 X 2,5 m / ekor.
4. Kesehatan
Hewan
Beberapa
penyakit yang sering menyerang sapi perah antara lain:
a. Radang
Ambing / Mastitis
Penyebab :
Bakteri Streptococcus agalactiae dan Staphilocossus aureus
Gejala :
(pada mastitis akut) pembengkakan pada ambing, panas, keras dan terasa sakit
diikuti demam, lemah dan nafsu makan hilang.
Pencegahan :
Kebersihan kandang terutama pada lantai
Pengobatan :
Antibiotik seperti pennicilin, Terramycin dll.
b. Antrax
Penyebab :
Kuman Antrax
Gejala :
Bengkak pada dada leher dan perut, keluar darah dari lubang hidung, rongga
mulut, anus dan kelamin menjelang kehamilan.
Pencegahan :
Vaksinasi Antrax.
c.
Brucellosis
Penyebab :
Kuman Brucella
Gejala : Biasanya
terjadi keguguran pada kebuntingan 5 - 8 bulan.
Pencegahan :
Pemeriksaan darah secara berkala, menjaga kebersihan kandang ternak, dan
Vaksinasi.
5.
Pengelolaan / Manajemen
a. Sapi dara
: Sapi betina berumur 1 – 2 tahun atau lebih dan belum pernah beranak.
Pemeliharaan dan pemberian pakan pada sapi dara sebelum beranak sangat
mempengaruhi pertumbuhan.
b. Sapi
Betina Dewasa : Dilakukan exercise (gerak jalan), pemeliharaan kuku, kebersihan
badan, dan perlu diperhatikan perkembangan reproduksi seperti masa birahi, masa
perkawinan, kebuntingan
dan beranak.
c. Pembuatan
catatan meliputi catatan reproduksi dan kesehatan.
6. Pemasaran
Pemasaran
dapat dilakukan melalui kelompok atau koperasi. Produk yang dipasarkan dapat
berupa susu dan hasil olahannya, daging atau kulit.
7. Pasca
Panen
Pasca panen
sapi perah antara lain berupa produk caramel, tahu susu, kerupuk susu, abon,
dendeng, sosis, tas, sepatu jaket
Ada tiga hal penting yang
harus diperhatikan dalam pemeliharaan budidaya sapi perah yang saling terkait
satu sama lain diantaranya pemeliharaan (budidaya), pakan dan pembibitan. Pemeliharan
dan pakan yang baik tentu akan meghasilkan produksi yang baik dengan didukung
pembibitan yang baik pula. Bibit sapi yang baik sangat penting untuk
diperhatikan ketika akan melakukan budidaya sapi perah. Pemilihan bibit sapi
perah meliputi pemilihan bibit dara yang nantinya akan menghasilkan produksi
susu dan pemilihan bibit pejantan.
Pemilihan Bibit Dara
Syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
(a) produksi susu tinggi,
(b) umur 3,5-4,5 tahun dan
sudah pernah beranak,
(c) berasal dari induk dan
pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
(d) bentuk tubuhnya seperti
baji,
(e) matanya bercahaya,
punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup
lebar serta kaki kuat,
(f) ambing cukup besar,
pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu
banyak, panjang dan berkelok-kelok,puting susu tidak lebih dari 4, terletak
dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek,
(g) tubuh sehat dan bukan
sebagai pembawa penyakit menular, dan
(h) tiap tahun beranak.
Pemilihan Bibit Pejantan
Pejantan yang baik harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
(a) umur sekitar 4-5 tahun,
(b) memiliki kesuburan tinggi,
(c) daya menurunkan sifat
produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,
(d) berasal dari induk dan
pejantan yang baik,
(e) besar badannya sesuai
dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
(f) kepala lebar, leher besar,
pinggang lebar, punggung kuat,
(g) muka sedikit panjang,
pundak sedikit tajam dan lebar,
(h) paha rata dan cukup
terpisah,
(i) dada lebar dan jarak antara
tulang rusuknya cukup lebar,
(j) badan panjang, dada dalam,
lingkar dada dan lingkar perut besar, serta
(k) sehat,bebas dari penyakit
menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya.
baik bermanfaat :D
BalasHapus