jam

Sabtu, 22 Juni 2013

PENGARUH ALKALI DAN PEMBENTUKAN OSAZON




LAPORAN PRAKTIKUM
PENGARUH ALKALI DAN PEMBENTUKAN OSAZON





DISUSUN OLEH :
FANDI TAQIUDDIN RIDHO   
C31120987
Dosen pembingbing :
Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU, MP
PRODUKSI TERNAK (TNK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN AJARAN 2012 – 2013
BAB I
Landasan Teori :
Uji Fehling atau Benedict
Larutan Fehling terdiri dari dua lapisan. Larutan Fehling A dibuat dengan melarutkan kristal Cu (II) sulfat ke dalam air yang mengandung beberapa tetes asam sulfat encer. Larutan Fehling B dibuat dengan melarutkan NaOH dan natrium kalium tartarat (garam Rochelle) ke dalam air. Pereaksi Fehling digunakan dengan mencampurkan Fehling A dan B dengan volume yang sama. Jika terdapat gula pereduksi pada cuplikan maka warna biru dari pereduksi Fehling akan hilang dan endapan merah atau kuning dari Cu2O akan terbentuk.
            O                                                                   O
                                                                              
     R—C—H  + 2Cu2+ [tartarat] + 5OH-       R—C—O-  + Cu2O + 3H2O
                                                                 
Pereaksi Benedict mengandung atom Cu yang terikat sebagai kompleks. Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi seperti halnya larutan Fehling. Pereaksi Benedict dapat mendeteksi gula dengan konsentrasi 0,01%. Endapan Cu2O dapat berwarna merah, kuning atau hijau kekuningan bergantung pada warna asal dan jumlah gula pereduksi yang direaksikan.
Larutan Benedict dibuat dengan melarutkan natrium sitrat (Na3C6H5O7. 11H2O) dan zat anhidrous. Melarutkan CuSO4 hidrat ke dalam air dan memasukkannya perlahan-lahan ke dalam larutan sitrat. Jika dalam cuplikan tidak terdapat gula pereduksi, maka larutan jernih. Jika terdapat gula pereduksi, maka akan terbentuk endapan Cu2O.
Berikut reaksi yang terjadi:
            O                                                    O
                                                               
     R—C—H  + 2Cu2+ [sitrat]        R—C—H + Cu2O
                                                                 
Uji Osazon
Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atau osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia relatif tidak melarut dan membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida. Reaksi pembentukan osazon adalah sebagai berikut:
           
              Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan, namun sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida dan keton yang terikat pada monomernya tidak bebas, sebaliknya osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
Hidrolisis osazon dengan asam hidroklorat pekat  menghasilkan suatu osone. Jika osone ditambahkan dengan Zn dan asam asetat maka gugus aldehidnya akan tereduksi membentuk ketosa. Reaksi ini kemudian dijadikan suatu metode untuk mengkonversi aldosa menjadi ketosa, sebagai contoh mengubah glukosa menjadi fruktosa.

A.   PEMBAHASAN
Cara kerja :
Kelompok 1 dan 3
Pengaruh Alkali dengan Uji benedict
Sediakan 2 tabung reaksi dan tabung satu di isi dengan glukosa 0,01 m + Na2 CO3 (sedikit) larutan tadi di bagi menjadi 2 sama rata dengan tabung satu.
Tabung dua di dinginkan selama 30 menit.
Tabung satu dan dua di isi 2 ml dengan larutan benedict lalu panaskan selama 10 menit.

Perubahan yang terjadi :
            Larutan glukosa sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung di campur dengan Na2CO3  , kocok sampai kedua bahan larutan, setelah itu larutan tersebut di bagi 2 dengan sama rata, tabung 1 dipanaskan sampai berubah warna menjadi kuning keorenan. Setelah itu di campur benedict 2ml dikocok lalu di panaskan selama 10 menit. Bahan tersebut berubah warna menjadi coklat tua. Pada tabung 2 bahan yang telah di bagi 2 tersebut dicampur benedict 2 ml setelah itu di kocok rata dan di panaskan dengan menggunakan waterbath selama 10 menit.
Hasil pengamatan :
Tabung 1
2 ml glukosa 0,01 m + Na2 CO3 + benedict.
Berubah warna menjadi coklat terdapat endapan putih.
Tabung 2
2 ml glukosa 0,01 m + Na2 CO3 + benedict.
Berubah warna menjadi merah bata terdapat endapan.

Kelompok 2 dan 4
Pembentukan Osazon
            Sediakan 3 tabung reaksi dan setiap tabung di isi larutan yang berbeda yaitu :
Tabung 1 di isi dengan larutan glukosa 0,01 m sebanyak 5 ml, tabung 2 di isi larutan fruktosa seanyak 5 ml, tabung 3 di isi anabinasa sebanyak 5 ml. lalu setiap tabung di kasik 10 tetes larutan asam asetat dan kocok lalu kasik 3 tetes larutan fenin hidrosin lalu panaskan hingga membentuk kirstal.
Hasil pengamatan :
Tabung 1
5 ml glukosa + 10 tetes asam asetat + 3 tetes fenin hidrosin
Menjadi gambar :








Tabung 2
5 ml fruktosa + 10 tetes asam asetat + 3 tetes fenin hidrosin
Menjadi gambar :








Tabung 3
5 ml anabinasa + 10 tetes asam asetat + 3 tetes fenin hidrosin
Menjadi gambar :









KESIMPULAN :

Hasil dari pengamatan Pengaruh Alkali dengan Uji benedict tanung 1 dan 2 tersebut terdapat endapan seperti pasir. Dan setiap endapan tersebut berbeda yaitu pada tabung 1 terdapat endapan putih sedangkan pada tabung 2 terdapat endapan merah bata dan Pembentukan Osazon memiliki 3 gambar yang berbeda yaitu sepeti gambar yg ada di atas.



1 komentar:

  1. Bagus blognya, ngebantu tugasku banget, tapi sayang gambarnya gak muncul-muncul. kalo boleh kasih tau, gimana cara masukin rumus ke blog ya? mohon di jawab......
    makasih,,
    nice blog

    BalasHapus