LEMBAR TUGAS PRAKTIKUM
Latihan No. :
1
Judul Acara Praktikum :
Pengamatan Macam-Macam Bahan Makanan Ternak
Tanggal :
11 Maret 2013
Nama : fandi
taqiuddin ridho
Nim :
C31120987
Kelompok :
2
Dosen Pembingbing :
Ir. Anang Sutirtoadi, MP
1. Onggok
Berasal dari limbah ketela pohon/ singkong yang
diambil sari pati (proses pembuatan tepung tapioka). Sebagai sumber
energi(bahan baku). Untuk ternak non ruminansia.
Onggok
merupakan limbah padat agro industri pembuatan tepung tapioca yang dapat
dijadikan sebagai media fermentasi dan sekaligus sebagai pakan ternak. Onggok
dapat dijadikan sebagai sumber karbon dalam suatu media karena masih banyak
mengandung PATI(75 %) yang tidak terekstrak, tetapi kandungan protein kasarnya
rendah yaitu, 1.04 %berdasarkan bahan kering Penggunaan onggok untuk bahan baku
penyusunan pakan ternak masih sangat terbatas, terutama untuk hewan
monogastrik. Hal ini disebabkan kandungan proteinnya yang rendah disertai
dengan kandungan serat kasarnya yang tinggi (lebih dari 35%).
Tabel Gizi Onggok.
Gizi
|
Tanpa ferementasi (%BK)
|
Fermentasi (% BK)
|
Protein kasar
|
2,2
|
18,6
|
Karbohidrat
|
51,8
|
36,2
|
Abu
|
2,4
|
2,6
|
Serat Kasar
|
10,8
|
10,46
|
2. Kulit Kopi
Limbah
dari kopi berupa kulit ari yang dikeringkan dan ditumbuk kasar. Kopi yang hanya diambil kulit kopinya saja dan diambil
dari kulit biji kopi yang terluar. Sebagai sumber protein. Kulit kopi
untuk makanan ternak ruminansia.
Limbah kulit
kopi mengandung protein kasar 10,4 persen atau hampir sama dengan bekatul.
Sedangkan kandungan energi metabolisnya 3.356 kkal/kg.
Salah satu kendala pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi (33,14%), sehingga tingkat kecernaannya sangat rendah. Dengan proses amoniasi, tingkat kecernaan kulit kopi bisa ditingkatkan.
Salah satu kendala pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi (33,14%), sehingga tingkat kecernaannya sangat rendah. Dengan proses amoniasi, tingkat kecernaan kulit kopi bisa ditingkatkan.
3. Bungkil Kelapa
Sawit
Berasal
dari limbah pembuatan minyak kelapa sawit yang dikeringkan. Bungkil kelapa
sawit dari belunduk kelapa sawitnya. Sebagai sumber protein
nabati.
Limbah dari pembuatan minyak kelapa sawit
yang dikeringkan. Bungkil kelapa banyak tersedia kandungan
protein cukup tinggi sekitar 21,6%
dan energi metabolis sekitar
1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin sertakan dengan lemaknya tinggi sekitar
15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi
20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik
(Santoso, 1996).
4. Edamame Giling
Untuk
ternak ruminansia. Proses dari limbah penggilingan kulit edamame yang di
keringkan dan di halusnya menjadi serabut-serabut. Diberikan pada ternak ruminansia dan non ruminansia.
5. Garam
Sebagai
sumber NaCl, sebagai sumber penambah nasfu makan ternak dan
sebagai sumber energi. Emberian garam ada yang dicampur dengan minumannya dan
ada yang dicampur dengan makannya, tergantung yang memberinya. Untuk ternak
ruminansia dan non ruinansia.
Garam
digunakan sebagai sumber Na dan Cl. Penggunaanya dalam pakan maksimal 0,25%.
Jika kelebihan dapat
mengakibatkan proses ekskresi atau pengeluaran feses meningkat.
6. Tepung Ikan
Berasal dari limbah ikan yang berupa kelapa dan isi perut
yang sudah dihalukn dan dikeringkan. Sebagai sumber protein hewani (limbah ikan
dari proses engolahan minyak ikan). Lebih banyak diperoleh dari limbah ikan
laut.
Tepung ikan
adalah sumber protein yang sangat baik untuk unggas, karena mengandung
asam-asam amino essensial yang cukup untuk kebutuhan ayam dan sumber dari lisin
dan metionin, tepung ikan yang tidak rusak karena pengolahan mengandung energi
metabolis yang cukup tinggi dibanding dengan bahan-bahan makanan lainnya yang
digunakan dalam ransum unggas (Wahyu, 1992). Penggunaan dalam komposisi
pakan ternak unggas mencapai 15%-20% (Murtidjo, 1991). Susunan zat-zat makanan
dapat diperhitungkan sebagai berikut: 12% air; 53,3% protein; 4,3% BETN; 1%
serat kasar; 8,4% lemak; 20,9 % abu, kadar protein dapat dicerna 43,2% dan
martabat patinya 61% (Soetisno, 1979).
7. Biji Jagung
Berasal
dari tanaman jagung. Sebagai sumber energi.
Biji jagung berasal dari tanaman jagung dan Biji jagung
yang dihaluskan berbentuk tepung. Bagi sebagian besar peternak di Indonesia
jagung merupakan salah satu bahan campuran pakan ternak. Bahkan dibeberapa
pedesaan jagung digunakan sebagai bahan pakan utama.Biasanya jagung dicampur
dengan bahan-bahan lainnya seperti dedak, shorgun, hijauan, dan tepung ikan.
Pakan berbahan jagung umumnya diberikan pada ternak ayam, itik dan puyuh.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah :
Kalori : 355 Kalori
Protein : 9,2 gr
Lemak : 3,9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
Ferrum : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr
Protein : 9,2 gr
Lemak : 3,9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
Ferrum : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr
8. Kulit Edamame
Berasal
dari kedelai yang diambil kulitnya saja dan kulit kedelai dikeringkan. Diberikan pada ternak ruminansia, tetapi cara
pemberiannya tidak boleh terlalu banyak seharusnya dengan memenuhi standart
pemberian saja.
9. Gerantek
Berasal
dari proses 1 penggilingan padi . Gizinya sedikit sekali. Tidak baik buat ayam.
Gerantek ini bis membuat ternak kenyang tetapi tidak membuat gemuk pada ayam.
Gerantek adalah dedek kasar. Diberikan pada
ternak ruminansia dan non ruminansia.
10.
PK2
Hasil
dari limbah proses penggilingan padi yang kedua. Sebagai sumber energi. Pakan
ini untuk ternak ruminansia. Di berikan pada
ternak ruminansia dan non ruminansia.
11.
Bekatul
Hasil
proses akhir dari padi yang bentuknya lebih halus dari PK2. Banyak mengandunng Vit B(B5). Di berikan pada ternak ruminansia dan non ruminansia.
Bekatul
termasuk dalam sumber energi karena bekatul mengandung zat anti nutrisi seperti
kitin, hemoglutinin dan anti tripsin. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Wahju
(1992) bahwa bekatul juga mengandung calcium-fosfor dan Zn-filtrat yang tinggi.
Bekatul memiliki bentuk serbuk, berwarna cokelat keputihan, bau khas, rasa
hambar dan zat anti nutrisi yang dimiliki adalah oxalat.
Kandungan nutrisi bekatul :
Bahan kering 91%
Protein kasar 13,5%
Lermak kasar 0,6%
Serat kasar 13%
Kalsium 0,1%
Pospor 1,7%
12.
Bungkil Kedelai
Hasil
dari limbah pengolahan minyak kedelai yang
sudah dikeringkan. Sebagai sumber energi. Di berikan pada ternak ruminansia dan ternak non ruminansia.
13.
Jagung Giling
Dari
biji jagung yang digiling dan dihaluskan. Sebagai
sumber energi ternak. Diberikan pada ternak non ruminansia.
14.
Konsentrat
Berasal
dari campuran beberapa bahan makanan. Untuk
ternak ruminansia dan non ruminansia.
15.
Pellet
Untuk membuat
satu palet pakan ternak baik itu ikan maupun unggas, pemilihan bahan baku
sangat penting, sebenarnya mungkin bisa ada banyak bahan baku pakan pelet untuk
ikan dan unggas di sekitar kita, namun terkadanag kita tidak menyadarinya.
Dalam membuat
pelet pakan ternak ikan ataupun unggas, bahan-bahan yang digunakan harus
berfungsi sebagai sumber energi, sumber protein dan sumber lemak, berikut
adalah tabel bahan makanan/ bahan baku untuk pembuatan pelet ikan dan unggas.
16.
Crumble
Crumble itu sama dengan pellet. Crumble adalah pellet
yang dikecil-kecilkan untuk mempermudah bahan makanan bisa dimakan oleh ternak
non ruminansia.
17.
Ampas Tahu
Ampas tahu merupakan hasil ikutan proses pembuatan tahu, yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Bahan pakan ini mudah di dapat dan memiliki nilai gizi cukup baik dengan kandungan
protein kasar 21%.
Sebagai pakan tambahan, ampas tahu dapat berfungsi melengkapi
protein dari
hijauan.
Komposisi zat-zat makanan ampas tahu :
BK 13,3%
PrK 21,0%
Serat kasar 23,58%
Lemak kasar 10,49%
NDF 51,93%
ADF 25,63%
Abu 2,96%
Ca 0,53%
P 0,24%
Eb 47,30%
Pemanfaatan
ampas tahu sangat efektif apalagi pada sapi potong, pertambahan berat badan
akan lebih cepat. Selain pertumbuhan lebih cepat, karkasnya biasa mencapai 60%
dari berat sapi hidup. Biasanya pemberiannya dicampur dengan bekatul diberi air
dan lebih baik lagi jika dicampur dengan ketela yang telah dicacah maka
pertambahan atau pertumbuhan akan lebih optimal.
18.
Minyak Goreng
Minyak goreng adalah sebagai sumber energi untuk
ternak. Minnyak goring ini diberikan pada ternak ruminansia
19.
Tetes/Molasis
Molases termasuk sumber energi. Molases merupakan hasil samping pada industri pengolahan gula dengan wujud bentuk cair. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat
yang menyatakan bahwa molasses adalah limbah utama industri pemurnian gula. Molases merupakan sumber energi
yang esensial dengan kandungan gula didalamnya. Oleh karena itu,
molasses telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pakan ternak dengan kandungan nutrisi atau zat gizi
yang cukup baik. Molasses memiliki kandungan
protein kasar 3,1 %; serat kasar 0,6 %;
BETN 83,5 %; lemak kasar 0,9 %; dan abu 11,9 % (Pond
dkk,1995).
Molasses dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: (1) Cane-molasses, merupakan molasses yang memiliki kandungan
25 – 40 % sukrosa dan 12 – 25 % gula pereduksi dengan
total kadar gula 50 – 60 % atau lebih. Kadar protein kasar sekitar 3 % dan kadar abu sekitar
8 – 10 %, yang sebagian besar terbentuk dari
K, Ca, Cl, dan garam sulfat; (2)
Beet-molasses merupakan pakan pencahar yang
normalnya diberikan pada ternak dalam jumlah kecil.
(Anonimc, 2012). Diberikan pada ternak
ruminansia.
20.
Premix :
Premik ini adalah bahan tambahan yang diberikan pada
ternak ruminansia dan non ruminansia. Proses penambahannya sangat kecil.
Tekstur sangat lembut dan partikel-partikelnya kecil.
Premik yang ada
di Politeknik Negeri Jember ada 2 yaitu:
a.
P. mineral
b.
P.vit
KLASIFIKASI BAHAN MAKANAN TERNAK
ORGANOLEPTIK
No
|
Nama Bahan Pakan
|
Warna Bahan Pakan
|
Tekstur Bahan Pakan
|
Bau
|
1
|
Onggok
|
Putih Tulang
|
Halus agak
kasar
|
-
|
2
|
Kulit Kopi
|
Coklat Tua
|
Kasar
|
Apek
|
3
|
Bungkil Kelapa
Sawit
|
Coklat
Kehitaman
|
Halus agak kasar
|
Apek
|
4
|
Edamame Giling
|
Coklat Muda
|
Serabut
|
Apek
|
5
|
Garam
|
Putih Bening
|
Kasar
|
Amis
|
6
|
Tepung Ikan
|
Coklat Muda
|
Halus agak
kasar
|
Amis, gurih
|
7
|
Jagung
|
Kuning ke
Orange
|
Kasar (padat)
|
-
|
8
|
Kulit Kedelai
|
Coklat
|
Kulit kedelai
|
Apek
|
9
|
Gerantek
|
Krem
|
Kasar
|
-
|
10
|
PK 2
|
Coklat Muda
|
Halus agak
kasar
|
Tengik
|
11
|
Bekatul
|
Kuning Pucat
|
Halus
|
-
|
12
|
Bungkil
Kedelai
|
Coklat Muda
|
Kasar
|
-
|
13
|
Jagung Giling
|
Putih
Kekuningan
|
Kasar
|
Manis
|
14
|
Konsentrat
|
Coklat
|
Kasar
|
-
|
15
|
Pelet
|
Coklat
|
Padat(bulat
memanjang/tabung)
|
Amis
|
16
|
Crumble
|
Coklat
|
Padat (bulat
kecil-kecil)
|
Amis
|
17
|
Minyak Goreng
|
Coklat Bening
|
Cair
|
-
|
18
|
Tetes/Molasis
|
Hitam
|
Cair
|
-
|
19
|
Premik Mineral
|
Putih Tulang
|
Sangat Lembut
|
-
|
20
|
Premik Vit.
|
Putih Tulang
|
Sangat Lembut
|
-
|
Bahan Pakan
Sebagai Sumber Ternak
A. Bahan Pakan Sebagai
Sumber Energi Ternak
·
Onggok
·
Biji Jagung
·
Biji Jagung
Giling
·
PK 2
·
Bekatul
·
Gerantek
·
Tetes atau
Molasis
·
Minyak Goreng
B. Bahan Pakan Sebagai
Sumber Protein Ternak
·
Tepung Ikan
·
Kulit Kopi
·
Bungkil Kedelai
·
Bungkil Kelapa
Sawit
·
Kulit Edamame
·
Kulit Edamame
Giling
·
Konsentrat
·
Pelet
·
Crumble
C. Bahan Pakan Sebagai
Sumber Mineral Ternak
·
Garam
·
Tetes/Molasis
·
Premik
Mineral(minmix)
·
Premik
Vit(vitmix)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar