jam

Sabtu, 22 Juni 2013

laporan pakan



LAPORAN PRAKTIKUM JENIS-JENIS
BAHAN PAKAN TERNAK














Disusun oleh :
FANDI TAQIUDDIN RIDHO
C31120987
Dosen pembingbing :
Ir. Anang Sutirtoadi, MP




JURUSAN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2013

BAB I
PENDAHULUAN

Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan oleh ternak dan tidak beracun terhadap ternak tersebut. Ternak-ternak dipelihara untuk dimanfaatkan tenaga atau di ambil hasilnya dengan cara mengembangbiakan sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani. Agara ternak tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan berperan penting dalam kehidupan ternak, baik bagi pertumbuhan ternak maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu,telur,daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Kelangsungan hidup ternak bergantung pada pakan. Pakan yang dikonsumsi pada ternak harus mengandung gizi yang tinggi. Pakan yang dikonsumsi  digunakan untuk pertumbuhan, produksi hidup pokok dan repproduksinya. Pakan yang diberikan harus sesuai karateristik, sistem dan fungsi saluran ternak. Pakan merupakan seluruh makanan yang disebut kebutuhan pakan ternak yang mengandung berbagai macam nutrisi meliputi karbohidrat,lemak,protein,vitamin,mineral,dan air. Tingginya konsumsi ternak terhadap pakan menbuat para peternak sapi,kambing,ayam maupun hewan ternak lainnya mencari alternatif pakan sebagai selain hijauaan dan dedak padi pada umumnya. Para peternak pada saat ini telah menambahkan protein,sumber energi,mineral, dan lain sebagainya. Tentu dengan berbagai jenis pakan yang ada di sekitar kita maupun berbentuk bungkil atau limbah dari pertanian dan limbah pabrik (tempe atau tahu).
`Kebutuhan protein hewani yang kian meningkat, harus di ikuti dengan peningkatan produksi ternak ruminansia sebagai sumber protein hewani. Upayah yang dapat dilakukan meningkatkan produksi ternak ruminansia di antaranya dengan perbaikan kualitas bibit ternak (secara genetik), peningkatan mutu pakan ternak, dan peningkatan kualitas kesehatan ternak.   
           








Jenis-jenis bahan pakan ternak :
1.    KULIT IDAMAME HALUS
Untuk ternak ruminansia. Proses dari limbah penggilingan kulit edamame yang di keringkan dan di halusnya menjadi serabut-serabut. Diberikan pada ternak ruminansia dan non ruminansia.
2.    BUNGKIL KEDELAI
Hasil dari limbah pengolahan minyak kedelai yang sudah dikeringkan. Sebagai sumber energi. Di berikan pada ternak ruminansia dan ternak non ruminansia.
3.    BEKATUL
Hasil proses akhir dari padi yang bentuknya lebih halus dari PK2. Banyak mengandunng Vit B(B5). Di berikan pada ternak ruminansia dan non ruminansia.
Bekatul termasuk dalam sumber energi karena bekatul mengandung zat anti nutrisi seperti kitin, hemoglutinin dan anti tripsin. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Wahju (1992) bahwa bekatul juga mengandung calcium-fosfor dan Zn-filtrat yang tinggi. Bekatul memiliki bentuk serbuk, berwarna cokelat keputihan, bau khas, rasa hambar dan zat anti nutrisi yang dimiliki adalah oxalat.
4.    KULIT KOPI
Limbah dari kopi berupa kulit ari yang dikeringkan dan ditumbuk kasar. Kopi yang hanya diambil kulit kopinya saja dan diambil dari kulit biji kopi yang terluar. Sebagai sumber protein. Kulit kopi untuk makanan ternak ruminansia. Limbah kulit kopi mengandung protein kasar 10,4 persen atau hampir sama dengan bekatul. Sedangkan kandungan energi metabolisnya 3.356 kkal/kg.  Salah satu kendala pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi (33,14%), sehingga tingkat kecernaannya sangat rendah. Dengan proses amoniasi, tingkat kecernaan kulit kopi bisa ditingkatkan.
5.    BUNGKIL KELAPA SAWIT
Berasal dari limbah pembuatan minyak kelapa sawit yang dikeringkan. Bungkil kelapa sawit dari belunduk kelapa sawitnya. Sebagai sumber protein nabati.
Limbah dari pembuatan minyak kelapa sawit yang dikeringkan. Bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin sertakan dengan lemaknya tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik (Santoso, 1996).



6.    PAKAN JADI ERUMBEL
Crumble adalah pellet yang dikecil-kecilkan untuk mempermudah bahan makanan bisa dimakan oleh ternak non ruminansia.
7.    BIJI JAGUNG
Berasal dari tanaman jagung. Sebagai sumber energi. Biji jagung berasal dari tanaman jagung dan Biji jagung yang dihaluskan berbentuk tepung. Bagi sebagian besar peternak di Indonesia jagung merupakan salah satu bahan campuran pakan ternak. Bahkan dibeberapa pedesaan jagung digunakan sebagai bahan pakan utama.Biasanya jagung dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti dedak, shorgun, hijauan, dan tepung ikan. Pakan berbahan jagung umumnya diberikan pada ternak ayam, itik dan puyuh.

8.    TEPUNG JAGUNG
Berasal dari tanaman jagung. Sebagai sumber energi. Tepung jangung berasal dari biji jagung yang di haluskan sehingga membentuk tepung jagung.


9.    PK-2
Hasil dari limbah proses penggilingan padi yang kedua. Sebagai sumber energi. Pakan ini untuk ternak ruminansia. Di berikan pada ternak ruminansia dan non ruminansia.
10.    TEPUNG BATU

tepung batu adalah bahan baku pakan ternak yang diperuntuhkan untuk hewan ternak seperti : sapi,ungas,ikan dll. Tepung batu memiliki kalsium yang sangat tinggi dan berfungsi untuk membentuk pertumbuhan tulang pada hewan ternak.

11.    KULIT IDAMAME KASAR
Berasal dari kedelai yang diambil kulitnya saja dan kulit kedelai dikeringkan. Diberikan pada ternak ruminansia, tetapi cara pemberiannya tidak boleh terlalu banyak seharusnya dengan memenuhi standart pemberian saja.



12.    GARAM
Sebagai sumber NaCl, sebagai sumber penambah nasfu makan ternak dan sebagai sumber energi. Emberian garam ada yang dicampur dengan minumannya dan ada yang dicampur dengan makannya, tergantung yang memberinya. Untuk ternak ruminansia dan non ruinansia.Garam digunakan sebagai sumber Na dan Cl. Penggunaanya dalam pakan maksimal 0,25%. Jika kelebihan dapat mengakibatkan proses ekskresi atau pengeluaran feses meningkat.
13.    ONGGOK
berdasarkan hasil praktikum, onggok termasuk dalam sumber energi karena Kadar protein dapat dicerna sebesar 0,6% dan martabat patinya 76%. Hal ini sesuai dengan pendapat Soelistiyono (1976) bahwa susunan zat makanannya berupa 18% air; 0,8% PK; 76% BETN; 2,2% SK; 0,2% L; 2,5% abu. Onggok memiliki bentuk butiran, warna cokelat, tidak berbau, rasa hambar, serta memiliki zat antinutrisi berupa mimosin. Onggok merupakan hasil samping dari pembuatan tapioka ubi kayu yang berwarna putih sehingga kandungan proteinnya rendah yaitu kurang dari 5%. Anonim (2009) menambahkan bahwa onggok yang terfermentasi dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ternak terutama ternak unggas.



14.    GRANTEK
Berasal dari proses 1 penggilingan padi . Gizinya sedikit sekali. Tidak baik buat ayam. Gerantek ini bis membuat ternak kenyang tetapi tidak membuat gemuk pada ayam. Gerantek adalah dedek kasar. Diberikan pada ternak ruminansia dan non ruminansia.
15.    TEPUNG IKAN
Merupakan bahan utama untu keseimbangan asam amino. Kandungan protein antara 60 – 70 % (impor) dan 45 – 55 % (lokal), tergantung pada : materi ikan, proses pengolahan, dan penyimpanan kandungan proteinnya sangat tergantung kepada jenis ikan yang digunakan, ikan laut akan lebih baik dibandingkan dengan ikan darat jika digunakan untuk membuat tepung ikan  Dapat mendukung bahan baku asal nabati. Harga per satuan beratnya relatif mahal sehingga bahan baku ini hanya digunakan sebesar 5-12% terhadap total komposisi.
16.    BERAS JAGUNG
Dari biji jagung yang digiling dan dihaluskan. Sebagai sumber energi ternak. Diberikan pada ternak non ruminansia.
Foto0072.jpg
17.    PELLET
Untuk membuat satu palet pakan ternak baik itu ikan maupun unggas, pemilihan bahan baku sangat penting, sebenarnya mungkin bisa ada banyak bahan baku pakan pelet untuk ikan dan unggas di sekitar kita, namun terkadanag kita tidak menyadarinya. Dalam membuat pelet pakan ternak ikan ataupun unggas, bahan-bahan yang digunakan harus berfungsi sebagai sumber energi, sumber protein dan sumber lemak, berikut adalah tabel bahan makanan/ bahan baku untuk pembuatan pelet ikan dan unggas.
18.    BIOMIX MINERAL
BIOMIX memiliki banyak manfaat dalam tumbuh kembang hewan ternak secara sehat alami dan cepat, karena kandungan BIOMIX adalah formula herbal alami yang diformulasikan khusus untuk hewan ternak oleh professor ahli hewan ternak, sehat dan alami tanpa menggunakan tambahan bahan kimia ataupun bahan pengawet.
19.    TETES
Molases termasuk sumber energi. Molases merupakan hasil samping pada industri pengolahan gula dengan wujud bentuk cair. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa molasses adalah limbah utama industri pemurnian gula. Molases merupakan sumber energi yang esensial dengan kandungan gula didalamnya. Oleh karena itu, molasses telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pakan ternak dengan kandungan nutrisi atau zat gizi yang cukup baik. Molasses memiliki kandungan protein kasar 3,1 %; serat kasar 0,6 %; BETN 83,5 %; lemak kasar 0,9 %; dan abu 11,9 % (Pond dkk,1995). Molasses dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Cane-molasses, merupakan molasses yang memiliki kandungan 25 – 40 % sukrosa dan 12 – 25 % gula pereduksi dengan total kadar gula 50 – 60 % atau lebih. Kadar  protein kasar sekitar 3 % dan kadar abu sekitar 8 – 10 %, yang sebagian besar terbentuk dari K, Ca, Cl, dan garam sulfat; (2) Beet-molasses­ merupakan pakan pencahar yang normalnya diberikan pada ternak dalam jumlah kecil. (Anonimc, 2012). Diberikan pada ternak ruminansia.

20.    MINYAK KELAPA
Minyak goreng adalah sebagai sumber energi untuk ternak. Minnyak goring ini diberikan pada ternak ruminansia.









BAB II
TABEL BAHAN PAKAN
NO
Nama Bahan pakan
Warna Bahan Pakan
Tekstur Bahan pakan
Bau
1
Kulit idamame halus
Coklat
Kasar
Apek
2
Bungkil kedelai
Coklat kekuning
Kasar
Agak apek
3
Bekatul
Coklat kekuning
Halus
Tidak sedap
4
Kulit kopi
Coklat kehitaman
Kasar
Bau kopi
5
Bungkil kelapa sawit
Coklat tua
Halus agak kasar
Bau minyak
6
Erumbel
Coklat muda
Kasar
Amis
7
Biji jagung
Kuning kemerahan
Butitan
Apek
8
Tepung jagung
Kuning mentega
Halus
Agak apek
9
PK-2
Crem
Halus agak kasar
Apek
10
Tepung batu
Putih tulang
Halus
Kapur
11
Kulit idamame kasar
Coklat
Masih bentuk kulit
Apek
12
Garam
Putih
Kasar
Amis
13
Onggok
Putih tulang
Kasar
Apek
14
Grantek
Coklat keputihan
Kasar
Apek
15
Tepung ikan
Coklat muda
Kasar
Amis
16
Beras jagung
Kuning keputihan
Kasar
Apek
17
Pellet
Coklat
Kasar
Amis
18
Biomix mineral
Kuning kecoklatan
Kasar
Apek
19
Tetes
Coklat kehitaman
Cairan kental
Kecut
20
Minyak kelapa
Kuning
Cairan kentat
Agak tawar






BAB III

Kesimpulan :
Hasil dari peraktikum ini saya dapat mengetahui dan mengamati berbagai jenis pakan dengan melihat, mencium bau, meraba dan merasa. Ternyata setiap pakan gak semua ungul dalam pakan melaikan memiliki kekurangan juga dalam pakan hewan ternak entah itu kurangnya kandungan protein atau gizi kelebihan maka dari itu hewan ternak membutuhkan protein dan gizi yg imbang agar hewan tenak mengkasilkan atau memperoleh daging,telur,atau susu dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar