LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOKIMIA
UJI
AKTIFITAS ENZIM BROMERLIN DAN ENZIM PAPAIN
Disusun
oleh :
Fandi Taqiuddin Ridho
NIM : C31120987
Dosen Pembimbing :
Nurkholis, S. Pt. MP
PRODUKSI TERNAK (TNK)
DINAS PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Landasan
Teori
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai biokatalis
dalam sel hidup. Kelebihan enzim dibandingkan katalis biasa adalah dapat
meningkatkan produk beribu kali lebih tinggi, bekerja pada pH yang relatif
netral dan suhu yang relatif rendah, dan bersifat spesifik dan selektif
terhadap subtrat tertentu. Enzim telah banyak digunakan dalam bidang industri
pangan, farmasi dan industri kimia lainnya. Dalam bidang pangan misalnya amilase,
glukosa-isomerase, papain, danbromelin. Sedangkan dalam bidang kesehatan
contohnya amilase, lipase, dan protease.
Pada
percobaan ini akan digunakan beberapa yaitu enzim bromelin dan papain. Enzim
bromelin adalah enzim yang secara alami terdapat pada buah, batang nanas,
ataupun kulit nanas. Bromelin termasuk enzim proteolitik yang membantu mencerna
protein. Enzim bromelain yang dapat membantu memperlancar pencernaan dalam
lambung akan diuji coba pengaruhnnya pada daging sapi. Menurut Wikipedia, nanas
mengandung proteolytic enzyme
bromelain yang berfungsi mencernakan makanan dan melarutkan protein.
Protein
bromelin memiliki potensi yang sama dengan papain yang ditemukan pada pepaya
yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas bermanfaat
sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan pembentukan mukus
dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal. Bromelin juga memiliki
asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk memperbaiki proses
pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting enzim tertentu yang
diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat Sedangkan papain merupakan
enzim protease yang terkandung dalam getah pepaya, baik dalam buah, batang dan
daunnya. Papain juga merupakan suatu zat yang mampu memecah protein, khususnya
pada daging agar lebih empuk atau lunak. Sebagai enzim yang berkemampuan
memecah molekul protein, dewasa ini papain menjadi suatu produk yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik di rumah tangga maupun industri.
BAB
II
METODOLOGI PRAKTIKUM
METODOLOGI PRAKTIKUM
·
Tempat
dan waktu praktikum :
Tempat : Laboratorium Analisis
Pangan
Hari
/ tanggal : Senin , 27 Mei 2013
1.
Alat
dan Bahan
Alat
ü
Beaker
glass
ü
Gelas
ukur
Bahan
ü
Daging
ü
Jus
nanas
ü
Enzim
papain
·
Pelaksanaan praktikum :
Cara kerja :
-
Masing – masing kelompok menyiapkan 4 buah beaker
glass yang masing-masing di isi potong daging
-
Beaker glass pertama dan kedua di isi jus nanas dua
jam sebelum praktikum di mulai
-
Untuk beaker glass pertama di masukkan kedalam lemari
pendingin,sedangkan beaker glass kedua di simpan pada suhu kamar
-
Beaker glas ketiga dan keempat di isi jus nanas satu
jam sebelum praktikum di laksanakan
-
Untuk beaker glass ketiga di masukkan kedalam lemari
pendingin,sedangkan beaker glass keempat di simpan pada suhu kamar. Amati
perubahan yang terjadi
-
Siapkan empat buah beaker glass yang masing-masing di
isi potongan daging
-
Beaker glass pertama dan kedua di isi Enzim papain dua
jam sebelum praktikum di mulai
-
Untuk beaker glass pertama di masukkan kedalam lemari
pendingin,sedangkan beaker glass kedua di simpan pada suhu kamar
-
Beaker glas ketiga dan keempat di isi enzim papain
satu jam sebelum praktikum di laksanakan
-
Untuk beaker glass ketiga di masukkan kedalam lemari
pendingin,sedangkan beaker glass keempat di simpan pada suhu kamar. Amati
perubahan yang terjadi.
BAB
III
HASIL PENGAMATAN
HASIL PENGAMATAN
v Hasil Pengamatan Enzim Bromelin
Nama Beaker
|
Campuran Larutan
|
Hasil Pengamatan Daging
|
|
Sebelum direndam
|
Sesudah di rendam
|
||
2 (1 jam) Ruang
|
Cacahan
nanas ± 2 sdm + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
|
·
Warna : Merah tua (segar)
·
Tekstur: liat, seratnya padat
·
Aroma: Amis khas daging
|
·
Warna : Merah Pucat
·
Tekstur: Empuk (lunak), serat
merenggang
·
Aroma : Amis khas daging (bercampur
aroma nanas)
|
2
(1 jam)
Dingin
|
Cacahan
nanas ± 2 sdm + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
|
·
Warna : Merah tua (segar)
·
Tekstur: liat, seratnya padat
·
Aroma: Amis khas daging
|
·
Warna : Merah cerah (sedikit
pucat)
·
Tekstur: Agak lunak (namun lebih
liat dari beaker 1 jam suhu ruang) ,
serat sedikit merenggang
·
Aroma : Amis khas daging
(bercampur aroma nanas)
|
2
(2 jam )
Ruang
|
Cacahan
nanas ± 2 sdm + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
|
·
Warna : Merah tua (segar)
·
Tekstur: liat, seratnya padat
·
Aroma: Amis khas daging
|
·
Warna : Merah Sangat Pucat
·
Tekstur: Sangat Empuk (lunak),
serat merenggang
·
Aroma : Amis khas daging
(bercampur aroma nanas)
|
2
(2 jam)
Dingin
|
Cacahan
nanas ± 2 sdm + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
|
·
Warna : Merah tua (segar)
·
Tekstur: liat, seratnya padat
·
Aroma: Amis khas daging
|
·
Warna : Merah Segar
·
Tekstur: Empuk (lunak), serat
merenggang
·
Aroma : Amis khas daging
(bercampur aroma nanas)
|
v Hasil Pengamatan Enzim Papain
No Beaker
|
Campuran Larutan
|
Hasil Pengamatan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||
2 (1 jam) Ruang
|
Larutan enzim papain
± 0.5 gelas beaker + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
|
·
Warna : Merah tua (segar)
·
Tekstur: liat, seratnya padat
·
Aroma: Amis khas daging
|
·
Warna : Merah Pucat
·
Tekstur: Empuk (lunak), serat
merenggang
·
Aroma : Amis khas daging
|
2
(1 jam)
Dingin
|
Larutan
enzim papain ± 0.5 gelas beaker + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
|
·
Warna : Merah tua (segar)
·
Tekstur: liat, seratnya padat
·
Aroma: Amis khas daging
|
·
Warna : Merah cerah (sedang)
·
Tekstur: Masih agak liat, serat
agak padat
·
Aroma : Amis khas daging
|
2
(2 jam )
Ruang
|
Larutan
enzim papain ± 0.5 gelas beaker + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
|
·
Warna : Merah tua (segar)
·
Tekstur: liat, seratnya padat
·
Aroma: Amis khas daging
|
·
Warna : Merah Sangat Pucat
·
Tekstur: Empuk (lunak), serat merenggang
·
Aroma : Amis khas daging
|
2
(2 jam)
Dingin
|
Larutan
enzim papain ± 0.5 gelas beaker + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
|
·
Warna : Merah tua (segar)
·
Tekstur: liat, seratnya padat
·
Aroma: Amis khas daging
|
·
Warna : Merah Pucat
·
Tekstur: Empuk (lunak), serat
merenggang
·
Aroma : Amis khas daging
|
· Pembahasan :
Buah nanas mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang
dapat menghidrolisa protein, protease atau peptide), sehingga dapat digunakan
untuk melunakkan daging . Enzim tersebut akan bekerja secara optimal tergantung
dari konsentrasi yang diberikan. Sama halnya dengan enzim papain yang bekerja
optimal pada suhu tertentu. Enzim bromelain mampu menguraikan serat-serat
daging, sehingga daging menjadi lebih empuk
Proses
pengempukan terjadi karena proteolisis pada berbagai fraksi protein daging oleh
enzim. Proteolisis kolagen menjadi hidroksiprolin mengakibatkan shear force
kolagen berkurang sehingga keempukan daging meningkat. Proteolisis miofibril
menghasilkan fragmen protein dengan rantai peptida lebih pendek. Semakin banyak
terjadi proteolisis pada miofibril, maka semakin banyak protein terlarut dalam
larutan garam encer . Terhidrolisisnya kolagen dan miofibril menyebabkan
hilangnya ikatan antarserat dan juga pemecahan serat menjadi fragmen yang lebih
pendek, menjadikan sifat serat otot lebih mudah terpisah sehingga daging
semakin empuk.
Dalam
tabel hasil pengamatan dapat dilihat bahwa daging yang diberi enzim bromelin
dalam suhu kamar lebih bekerja optimal mengempukkan daging sapi dibandingkan dengan
daging sapi yang diberi enzim bromelin pada suhu lemari es. Sama halnya dengan
daging sapi yang diberi enzim papain dan ditempatkan dalam suhu kamar hasilnya
lebih optimal dapat mengempukkan daging sapi dibandingkan dengan daging sapi
yang diberi enzim papain dan di tempatkan pada suhu lemari es. menyatakan bahwa
enzim akan bekerja secara optimal tergantung dari konsentrasi yang diberikan
yaitu suhu.
Lebih
lanjut sebagian protein akan mengalami denaturasi bila suhunya dinaikkan yang
mengakibatkan konsentrasi efektif enzim akan menurun dan daya kerja enzim akan
menurun pula. Suhu optimum enzim bromelin adalah 50 sampai 60oC,
tetapi pada kisaran 30 sampai 60oC enzim masih bisa bekerja dengan
baik . Berdasarkan percobaan. terbukti bahwa suhu berpengaruh terhadap
optimalnya kerja enzim, dengan kata lain baik enzim bromelin maupun enzim
papain dapat bereaksi optimal pada suhu kamar.
Kesimpulan
:
Hasil dari praktikum di
atas saya dapat simpulkan bahwa Enzim bromelin mampu menguraikan serat-serat daging sehingga
daging menjadi lebih empuk.
Buah nanas mengandung enzim bromelin
yang dapat melunakkan daging. Enzim papain terdapat dalam getah papaya, baik pada buah,
batang dan daun yang mampu melakukan proses pemecahan jaringan ikat yang
disebut proses proteolitik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar